20

Apa perbedaan antara penciptaan Isa ‘alaihi salam dan manusia lainnya dari keturunan Adam?

Pertanyaan: 240271

Setelah mencermati pertanyaan no. (216397), dan no. (6333), apakah kita bisa mengatakan:  perbedaan antara penciptaan Isa ‘alaihi salam dan manusia lainya adalah bahwa Allah mengutus Jibril ‘alaihi salam dengan membawa ruh Isa ‘alaihi salam, adapun untuk manusia lainya, Allah mengirim malaikat untuk meniupkan ruh setelah seratus dua puluh lima hari, apakah nama malaikat yang meniupkan ruh disini disebutkan di dalam Sunnah ? dan apakah ada beberapa perbedaan antara penciptaan Isa ‘alaihi salam dan manusia lainnya ?

Teks Jawaban

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du:

Dalam penciptaan Isa dari ibunya, Allah Yang Maha Esa menugaskan malaikat yang mulia, yang tampak dalam wujud manusia, Allah ta’ala berfirman:

((Ingatlah pula Maryam) yang memelihara kehormatannya, lalu Kami meniupkan (roh) dari Kami ke dalam (tubuh)-nya. Kami menjadikan dia dan anaknya sebagai tanda (kebesaran Kami) bagi seluruh alam.),QS. Al-Anbiya :91

Allah berfirman:

(Demikian pula Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, lalu Kami meniupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan yang membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya, serta yang termasuk orang-orang taat.),QS. At-Tahrim :12.

Malaikat tersebut adalah Jibril ‘alaihi salam, sebagaimana diungkapkan dalam konteks ayat-ayat, dan adanya petunjuk bahwa ia adalah “ruh” dan “rasul” yang melekat pada (perintah) Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Suci.

Allah ta’ala berfirman:

(Ceritakanlah (Nabi Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur’an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis).* Dia (Maryam) memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka. Lalu, Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, kemudian dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.* Dia (Maryam) berkata (kepadanya), “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih darimu (untuk berbuat jahat kepadaku) jika kamu seorang yang bertakwa.”* Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan anugerah seorang anak laki-laki yang suci kepadamu.”* Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana (mungkin) aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada seorang (laki-laki) pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pelacur?”* Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu sangat mudah bagi-Ku dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda (kebesaran-Ku) bagi manusia dan rahmat dari Kami. Hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.”).QS. Maryam :16-21.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

“Firman-Nya (Dia (Maryam) memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka.): bahwa ketika Maryam memasang tabir yang menutupinya dari mereka dan dia mundur ke belakang, maka Allah mengutus Jibril ‘alaihi salam dalam sosok manusia normal atau dalam wujud manusia yang sempurna.”

Menurut Mujahid, Al-Dahhak, Qatada, Ibnu Jurayj, Wahb bin Munabbih, dan Al-Suddi tentang firman-Nya (Kami mengutus roh Kami  kepadanya,): yang dimaksud dengan roh disini adalah Jibril ‘alaihi salam, ini adalah yang mereka nyatakan, yaitu makna yang jelas, pada ayat lain Allah ta’ala berfirman: (Ia (Al-Qur’an) dibawa turun oleh Ruhul amin (Jibril).* (Diturunkan) ke dalam hatimu (Nabi Muhammad) agar engkau menjadi salah seorang pemberi peringatan.),QS. As-Syuara :193-194.

Akhir kutipan dari “Tafsir Ibnu Katsir” (5/219-220).

Allah Subhanahu wa ta’ala telah menciptakan Nabi-Nya Isa ‘alaihi salam dengan ciri dan cara berbeda dengan penciptaan umat manusia pada umumnya, sebagai peringatan kepada hamba-hamba-Nya akan kekuasaan Sang Pencipta Yang Maha Agung, sesuai dengan kehendak dan keinginan-Nya, bahwa Allah tabaraka wa ta’ala menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki, tanpa ada satu pun yang bisa menghakimi-Nya , tidak ada satu pun yang bisa menolak ketetapan-Nya Yang Maha Suci.

Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

آل عمران/ 59

(Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.),QS. Ali Imran :59.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

“Firman Allah (Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah), dengan kekuasaan-Nya Allah menciptakannya tanpa bapak (seperti (penciptaan) Adam), bahwasanya Allah menciptakan Adam tanpa bapak dan tanpa ibu, bahkan Dia menciptakan Adam dari tanah liat kemudian berkata: jadilah maka jadilah, dan Yang telah menciptakan Adam, mampu menciptakan Isa dengan cara yang lebih dekat dan lebih sesuai.” Akhir kutipan dari “Tafsir Ibnu Katsir” (2/49).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

“Firman-Nya: (“Bagaimana (mungkin) aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada seorang (laki-laki) pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pelacur?”): bahwa Maryam heran tentang hal ini dan ia berkata: (bagaimana mungkin aku memiliki seorang anak laki-laki ?), artinya  atas dasar kualifikasi seperti apa kehadiran anak laki-lakiku tersebut, sedang aku tidak bersuami, dan tidak pernah terbayangkan aku berbuat maksiat; karena itulah Maryam mengatakan (padahal tidak pernah ada seorang (laki-laki) pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pelacur), yang dimaksud dengan pelacur disini adalah pelaku zina.”

“firman-Nya (Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu sangat mudah bagi-Ku..)artinya, Malaikat Jibril mengatakan hal itu kepada Maryam sebagai jawaban atas pertanyaannya, Allah telah mengatakan bahwa kamu akan dikaruniai anak laki-laki, walaupun kamu tidak  bersuami, dan kamu tidak pernah berbuat maksiat, karena sesungguhnya Allah Maha berkuasa atas apa yang Dia kehendaki, untuk itulah kemudian Dia berkata: (dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda (kebesaran-Ku) bagi manusia), artinya: sebagai tanda dan bukti bagi manusia atas kekuasaan Sang Pencipta yang menciptakan dengan berbagai macam cara, sebagaimana Dia menciptakan Adam tanpa ada pasangan laki-laki dan perempuan (bapak dan ibu), Dia menciptakan Hawa dari laki-laki (tulang rusuk Adam) tanpa perempuan (ibu), dan Dia menciptakan anak keturunan Adam dari laki-laki dan perempuan, kecuali Isa yang diciptakan dari perempuan tanpa laki-laki, maka sempurnalah empat model penciptaan yang membuktikan kesempurnaan dan keagungan kekuasaan-Nya, karena tiada Tuhan dan Penguasa selain Allah.”

“Firman-Nya (dan rahmat dari Kami.):artinya kami menjadikan anak laki-laki tersebut sebagai rahmat dari Allah dengan menjadikannya sebagai Nabi diantara Nabi-Nabi lainya untuk menyerukan ibadah dan tauhid kepada Allah.”  Akhir kutipan dari “Tafsir Ibnu Katsir” (5/220).

Lihat soal no. (6333).

Intinya adalah: bahwa Isa ‘alaihi salam diciptakan tanpa bapak dan tanpa ibu oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, Allah telah menugaskan malaikat yang mulia dan utusan yang terpercaya untuk meniupkah ruh pada ibunya, malaikat ini adalah Jibril ‘alaihi salam, yang dinamakan ruhul qudus oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Adapun anak keturunan Adam selain Isa, mereka tercipta dengan bertemuanya air mani laki-laki dan perempuan, maka jika Allah menghendaki penciptaan makhluk, maka terjadilah pembuahan, dan ruh ditiupkan didalamnya setelah seratus dua puluh lima hari, menurut pendapat kalangan jumhur ulama.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari (3208), dan Muslim (2643), dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: telah bercerita kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia adalah orang yang jujur lagi dibenarkan, bersabda:

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ، ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ، ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ، ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ : بِكَتْبِ رِزْقِهِ ، وَأَجَلِهِ ، وَعَمَلِهِ ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ

"Sesungguhnya setiap orang dari kalian dikumpulkan dalam penciptaannya ketika berada di dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi 'alaqah (zigot) selama itu pula kemudian menjadi mudlghah (segumpal daging), selama itu pula kemudian Allah mengirim malaikat yang diperintahkan empat ketetapan dan dikatakan kepadanya, tulislah amalnya, rezekinya, ajalnya dan sengsara dan bahagianya.

Proses pembentukan janin, penciptaannya, penulisan ketetapan hidupnya, dan penipuan ruh di dalamnya dilakukan oleh malaikat yang ditugaskan, atas perintah Allah ta’ala.

Malaikat ini adalah Jibril ‘alaihi salam, dia yang diberi tugas untuk meniupkan ruh Isa ‘alaihi salam ke dalam ibundanya Maryam, atas perintah Allah Subhanahu wa ta’ala dengan perintah yang jelas untuk itu.

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan:

Adapun tentang Isa ‘alaihi salam, disebutkan: “bahwa Isa dilahirkan oleh Maryam, juga disebutkan: al-masih putra Maryam, artinya al-masih adalah bagian dari Maryam, dan diciptakan setelah ruh ditiupkan kedalam rahim Maryam, sebagaimana firman-Nya:

(Demikian pula Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, lalu Kami meniupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan yang membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya, serta yang termasuk orang-orang taat.),QS. At-Tahrim :12.

Dan firman-Nya:

((Ingatlah pula Maryam) yang memelihara kehormatannya, lalu Kami meniupkan (roh) dari Kami ke dalam (tubuh)-nya. Kami menjadikan dia dan anaknya sebagai tanda (kebesaran Kami) bagi seluruh alam.),QS. Al-Anbiya :91.

Adapun tentang Hawa, Allah menciptakan Hawa dari material yang diambil dari Adam, sebagaimana Adam diciptakan dari material bumi, yaitu air, tanah, dan angin, yang mengeringkannya sehingga menjadi  tanah liat murni, dan karena itu tidak dikatakan: bahwa Adam melahirkan Hawa, dan tidak juga dikatakan bahwa Adam dilahirkan dari tanah liat, adapun tentang Isa dikatakan: ia dilahirkan Maryam, karena ia berasal dari dua asal: yaitu dari Maryam dan dari tiupan ruh yang dihembuskan Jibril kedalam diri Maryam. Allah ta’ala berfirman:

(Lalu, Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, kemudian dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.* Dia (Maryam) berkata (kepadanya), “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih darimu (untuk berbuat jahat kepadaku) jika kamu seorang yang bertakwa.”* Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan anugerah seorang anak laki-laki yang suci kepadamu.”* Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana (mungkin) aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada seorang (laki-laki) pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pelacur?”* Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu sangat mudah bagi-Ku dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda (kebesaran-Ku) bagi manusia dan rahmat dari Kami. Hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.”* Maka, dia (Maryam) mengandungnya, lalu mengasingkan diri bersamanya ke tempat yang jauh.),QS. Maryam :17-22. Sampai akhir kisah, menyebutkan bahwa Maryam hamil setelah tiupan ruh yang dihembuskan, artinya tidak ada kehamilan sebelum tiupan, kemudian setelah itu baru ditiupkan ruh kehidupan sebagaimana manusia umum lainnya, maka perbedaannya adalah antara tiupan dan kehamilan, dan antara tiupan ruh kehidupan. Akhir kutipan dari “majmoul fatawa” (5/271), lihat juga (5/266).

Syeikh as-Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya (hlm :530) mengatakan:

Pada saat Jibril mendatangi Maryam dalam bentuk manusia normal yang utuh, Maryam berkata: “aku berlindung kepada Allah Yang Maha Pemurah darimu jika kamu bertakwa, maka Allah memberikan imbalan atas tindakannya, dan menganugerahkan kepadanya anak laki-laki meskipun tanpa bapak, sebaliknya Jibril ‘alaihi salam meniupkan ruh kedalam diri Maryam, maka ia mengandung atas izin Allah. Akhir kutipan.

Ia juga mengatakan (hlm :874):

“Dan firman-Nya (Demikian pula Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya,), artinya: ia menjaga diri dan kehormatannya dari perbuatan maksiat, karena keutuhan agama, kesucian, dan integritasnya, (lalu Kami meniupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami,), artinya: Jibril ‘alaihi salam meniupkan kedalam saku baju pelindungnya dan sampailah tiupan itu ke dalam diri Maryam, dan lahirlah Isa darinya sebagai Rasul yang mulia dan pemimpin yang agung” akhir kutipan dari “tafsir al-Qurthubi” (18/204), dan “adhwau al-bayan” (3/449).

Ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai lamanya waktu Maryam mengandung Isa ‘alaihi salam:

Jumhur ulama berpandangan bahwa masa kehamilanya adalah sembilan bulan seperti umumnya kehamilan.

Ikrimah mengatakan: delapan bulan, menurutnya, inilah kenapa anak yang terlahir pada usia kandungan delapan bulan tidak hidup, sebagai bentuk kekhususan Isa.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya ia berkata: masa kehamilanya tidak berlangsung lama kecuali ia mengandung dan langsung melahirkan.

Pendapat yang kuat (rajih): adalah yang menyatakan bahwa Maryam mengandung Isa sebagaimana perempuan pada umumnya mengandung anak-anak mereka.

Adapun malaikat yang ditugaskan untuk meniupkan ruh, kita belum menemukan ayat yang dengan jelas menyebutkan namanya, maka meneliti dan mencari hal itu adalah beban yang dipaksakan, dan tidak ada manfaat yang diharapkan dengan mengetahui namanya.

Wallahu a’lam.

Rujukan

Refrensi

Soal Jawab Tentang Islam

answer

Tema-tema Terkait

at email

Buletin

Daftarkan email Anda untuk menerima buletin dari situs Tanya Jawab Tentang islam

phone

Aplikasi Tanya Jawab Tentang Islam

Akses lebih cepat ke konten dan kemampuan menjelajah tanpa internet

download iosdownload android