Jum'ah 17 Syawal 1445 - 26 April 2024
Indonesian

Al Qur’an Yang Mulia Tidak Diturunkan Untuk Menjelaskan Kepada Manusia Tentang Hakekat Angkasa

Pertanyaan

Ilmu pengetahuan menyatakan bahwa di sana terdapat makhluk luar angkasa, bahkan mengisyaratkan bahwa terdapat banyak tingkat, saya katakan: “Kemungkinan ada makhluk luar angkasa, akan tetapi pertama saya ingin mengetahui pendapat syari’at dalam masalah ini ?

Ringkasan Jawaban

Bahwa Al Qur’an yang mulia dan hadits yang shahih tidak menyebutkan pengetahuan tentang makhluk luar angkasa, akan tetapi hal demikian itu merupakan pendapat dan ijtihad dalam memahami teks, yang ada kemungkinannya benar dan salah, dan tidak disandarkan kepada agama wallahu A’lam.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Syari’at tidak datang untuk menjelaskan ilmu kauniyah dan mengungkap (misteri) luar angkasa, sebagaimana juga ia tidak datang untuk menjelaskan dengan rinci tentang makhluk darat, laut atau luar angkasa, atau menjelaskan tentang ilmu alam, termasuk semua cabang dan babnya. Akan tetapi syari’at datang dengan risalah hidayah untuk kebaikan akhlak, perbuatan dan keadaan dan dengan cahaya yang menuju kepada Allah –subhanahu wa ta’ala-, dan untuk mengenal Nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, kehendak-Nya kepada hamba-Nya, perintah dan syari’at-Nya,untuk mewujudkan kebahagiaan yang hakiki bagi manusia yang lemah ini, dengan kehidupan yang paling lurus di dunia dan paling bahagia di negeri akhirat dimana Allah telah menyeru semua hamba-Nya kepadanya, Dia telah menurunkan kitab-Nya dan para Rasul-Nya untuk menuju kesana, Allah –‘Azza wa Jalla- berfirman:

  يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا . وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا . وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ بِأَنَّ لَهُمْ مِنَ اللَّهِ فَضْلًا كَبِيرًا

الأحزاب/45-47

 “Hai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mu'min bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah”. (QS. Al Ahzab: 45-47)

Allah juga berfirman:

  إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا . لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

الفتح/8-9.

“Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama) Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang”. (QS. Al Fath: 8-9)

Allah juga berfirman:

  وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

الإسراء/82.

“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (QS. Al Isra’: 82)

Telah kami jelaskan dengan panjang lebar masalah ini di website kami pada fatwa nomor: 211860.

Oleh karena itu, bukanlah termasuk hal ilmiyah dan hikmah dengan memastikan pernyataan khususnya kepada syari’at Islam tentang makhluk luar angkasa atau ada kehidupan di planet-planet dan gugusan lainnya, baik dengan menafikan atau menetapkan (keberadaannya), sikap akhir yang bisa dilakukan oleh seorang peneliti adalah dengan berijtihad sesuai dengan pendapatnya melalui pendekatan isyarat dari sebagian nash yang ada, menjauhi bahasa memastikan dan menjauhi  berlebihan dalam menuruti kelenturan teks agar sesuai dengan apa yang ada pada dirinya dalam masalah ini, yang demikian itu sama sekali tidak manhaji (sesuai dengan konsep yang ada), dan pada akhirnya tidak menyajikan kecuali kerancuan opini dan berlawanan dalam ta’shil (mengkaitkan realita dengan nash).

Dan apa yang kita imani dengan yakin bahwa ciptaan Allah –‘Azza wa Jalla- lebih agung dari apa yang kita ketahui dan lebih besar dari apa yang ada pada benak dan fikiran kita, sebagimana firman-Nya –subhanahu wa ta’ala-:

  أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلًا لَا رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى الظَّالِمُونَ إِلَّا كُفُورًا

الإسراء/99 

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran”. (Al Isra’: 99)

Allah –Ta’ala- juga berfirman:

  وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

القصص/68

“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)”. (QS. Al Qashash: 68)

Allah –Ta’ala- juga berfirman:

 لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ

الشورى/49

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki”. (QS. Asy Syuro: 49)

Telah disebutkan secara tersirat dalam masalah ini pada fatwa nomor: 129972.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam