Kamis 9 Syawal 1445 - 18 April 2024
Indonesian

Apakah ‘Arsynya Allah Berguncang Karena Maksiat dan Dosa ?

Pertanyaan

Apakah ada di dalam sunnah bahwa dosa zina karenanya ‘Arsy nya Allah berguncang ?, dan apakah dosa zina saja yang menjadikan ‘Arsy nya Allah berguncang atau dosa membunuh dan homoseksual juga ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Kami tidak menemukan di dalam Al Qur’an dan Sunnah apa yang menunjukkan bahwa ‘Arsynya Allah berguncang karena suatu maksiat dan dosa, zina dan homoseksual termasuk dosa keji dan besar. Namun tidak ada dalil akan goncangan ‘Arsy karena kejadian itu, dan tidak boleh mengklaim hal itu kecuali dengan dalil syar’i yang benar dan jelas.

Imam Az Dzahabi –rahimahullah- berkata:

“’Arsy adalah ciptaan Allah yang dikuasai oleh-Nya, jika Dia berkehendak untuk berguncang maka akan berguncang sesuai kehendak Allah”. Selesai. (Siyar A’lam Nubala’: 1/297)

Akan tetapi kami ingatkan penanya bahwa masalah dosa keji ini lebih berat, dan lebih memecah telinga untuk mendengarnya, dari pada goncangan ‘Arsy.

Bukhori (4634) dan Muslim (2760) telah meriwayatkan dari hadits Abdullah bin Mas’ud –radhiyallahu ‘anhu- bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

لَا أَحَدٌ أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ وَلِذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنْ اللَّهِ وَلِذَلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ

“Tidak ada yang lebih cemburu dari pada Allah, dan karenanya Dia telah mengharamkan dosa keji yang tampak dan yang tidak tampak, dan tidak seorang pun yang pujian lebih ia cintai dari pada Allah, dan kerenanya Dia telah memuji diri-Nya sendiri”.

Dan di dalam hadits yang lain yang telah diriwayatkan oleh Bukhori (5221) dan Muslim (901) dari hadits Aisyah –radhiyallahu ‘anha- bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

 يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ مَا أَحَدٌ أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ أَنْ يَرَى عَبْدَهُ أَوْ أَمَتَهُ تَزْنِي يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا 

“Wahai umat Muhammad, tidak ada seseorang yang lebih cemburu dari pada Allah untuk melihat hamba laki-laki atau hamba perempuan-Nya berzina, wahai umat Muhammad kalau saja kalian mengetahui apa yang saya ketahui, maka kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis”.

Syeikh Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullah- berkata:

“Cemburu ini bagian dari marah dan murka yang mendorong seseorang kepada orang yang ia cemburui…., Allah Ta’ala murka dengan hal itu, dan Dia –subhanahu- memurkai semua apa yang telah Dia larang, sebagaimana Dia mencintai semua apa yang telah Dia perintahkan, bahkan cemburu itu sebuah kelaziman untuk kuatnya murka, bahwa setiap orang yang cemburu ia marah dengan yang ia cemburui, dan tidak semua orang yang marah pada sesuatu ia cemburu padanya, cemburu ini lebih dominan dan lebih kuat”. Selesai. (Qaidah fil Mahabbah: 200-201)

Wallahu A’lam

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam