Donasi untuk situs islamqa.info

Kami memohon donasi dengan suka rela untuk mendukung situs ini, agar situs anda -islamqa.info – berkelanjutan dalam melayani Islam dan umat Islam insyaallah

Apakah Dianjurkan Puasa Sepuluh Dzilhijjah Termasuk Didalamnya Hari Raya

12-09-2015

Pertanyaan 41633

Saya telah membaca di website anda tentang keutamaan puasa di hari Arafah, akan tetapi saya juga membaca tentang keutamaan puasa 10 Dzulhijjah, apakah ini benar? Kalau ini benar, mungkin anda perlu menegaskan kepadaku, apakah kita berpuasa 9 atau 10 hari karena hari kesepuluh adalah hari raya?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Puasa Sembilan Dzulhijjah itu sunah. Yang menunjukkan akan hal itu adalah sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:

ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر يعني عشر ذي الحجة ، فقالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ فقال : ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء ( رواه البخاري 969)

“Tidak ada hari dimana amal saleh didalamnya lebih dicintai Allah dibandingkan sepuluh hari ini maksudnya sepuluh Dzulhijjah.”Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, meskipun Jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Meskipun berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali sedikitpun.” (HR. Bukhari, 969).

Dan dari Hunaid bin Khilid dari istrinya dari sebagian istri-istri Nabi sallallahu’alaihi wa sallam berkata:

 كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم تسع ذي الحجة ويوم عاشوراء وثلاثة أيام من كل شهر أول اثنين من الشهر وخميسين ( رواه الإمام أحمد 21829 ، وأبو داود 2437 ، وضعفه في نصب الراية 2 / 180 ، وصححه الألباني)

“Biasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam puasa Sembilan (hari) di bulan Dzulhijjah, puasa Asyura’ (tanggal 10 Muharom) dan tiga hari pada setiap bulan. Permulaan dua senin dan dua kamis pada (setiap) bulan.”

Adapun puasa di hari raya itu diharamkan. Yang menunjukkan akan hal itu adalah hadits Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu sampai kepada Nabi sallallahu alaihi wa sallam (marfu):

نهى عن صوم يوم الفطر ويوم النحر ( رواه البخاري برقم 1992 ، ومسلم برقم 827(

“(Nabi sallallahu’alaihi wa sallam) melarang puasa hari raya idul fitri dan hari nahr.” (HR. Bukhari, no. 1992 dan Muslim, no. 827)

Para ulama bersepakat (ijma) bahwa puasa pada dua hari tersebut diharamkan.

Amalan sholeh di sepuluh hari (awal Dzulhijjah) itu lebih utama dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Sementara puasa, tidak dibolehkan kecuali hanya Sembilan hari saja. Sementara hari kesepuluh yaitu hari raya, diharamkan berpuasa.

Dari sini, maksud dari keutamaan puasa sepuluh hari Dzulhijjah adalah puasa Sembilan hari saja. Dikatakan sepuluh karena sekedar penamaan secara umum. (silahkan melihat Syarkh Muslim karangan Nawawi, hadits no. 1176.

Hari-hari Yang Dilarang Untuk Berpuasa
tampilan di situs islamqa.info