Donasi untuk situs islamqa.info

Kami memohon donasi dengan suka rela untuk mendukung situs ini, agar situs anda -islamqa.info – berkelanjutan dalam melayani Islam dan umat Islam insyaallah

Doa Bersama Setelah Shalat Taraweh

01-08-2011

Pertanyaan 37753

Saya ingin bertanya tentang shalat Taraweh, antara perkara sunnah yang shahih dan bid’ah yang diada-adakan, serta doa bersama setelah Taraweh?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Berkaitan dengan bagian pertama, silahkan merujuk pada pembahasan shalat Taraweh dan Lailatul Qadar dalam website ini.

Adapun doa bersama setelah shalat Taraweh, ini adalah bid’ah. Dan sungguh Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersdabda: “Barangsiapa yang beramal suatu amalan yang tidak ada perintah dari kami, maka (amalan itu) tertolak.” (HR. Muslim, 3243)

Yang ada dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam setelah shalat Taraweh adalah ucapan:

سُبْحَانَ الْمَلِكُ الْقُدًُّوس

"Mensucikan kepada Raja yang Maha suci”

Sebanyak tiga kali, dan dikeraskan pada bacaan ketiga. (HR. Ahmad, 14929. Abu Dawud, 1430. Nasa’i, 1699)

Dari Ubay bin Ka’b radhiallahu’anhu berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْوِتْرِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ فَإِذَا سَلَّمَ قَالَ : سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ، سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ، سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ، وَرَفَعَ بِهَا صَوْتَهُ (صححه الألباني في صحيح النسائي، رقم 1653)

“Biasanya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalat witir membaca sabbihisma rabbikal a’ala (surat Al-A’la) dan qul ya ayyuhal kafirun (Al-Kafirun) dan qul huwallahu ahad (Al-Ikhlas). Setelah salam beliau membaca: subhanal malikil quddus (mensucikan kepada Raja yang Maha suci). subhanal malikil quddus. subhanal malikil quddus dan pada bacaan tersebut (ketiga) beliau mengeraskan suaranya." (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam shahih An-Nasa’i, no. 1653)

Lagi pula, dalam shalat witir Imam memanjatkan doa qunut dan orang-orang shalat di belakangnya akan mengamininya, sebagaimana dilaksanakan oleh Ubay bin Ka’b radhiallahu’anhu saat menjadi imam shalat Taraweh pada masa Umar radhiallahu’anhu. Hal ini sudah cukup (sebagai doa) daripada  membuat amalan bid’ah ini.

Sungguh benar ungkapan seseorang:

Seluruh kebaikan adalah mengikuti ulama salaf        

dan semua keburukan adalah bid’ah kaum di kemudian hari

Wallahu ‘alam.

Shalat Taroweh dan Lailatul Qadar bidah
tampilan di situs islamqa.info