Donasi untuk situs islamqa.info

Kami memohon donasi dengan suka rela untuk mendukung situs ini, agar situs anda -islamqa.info – berkelanjutan dalam melayani Islam dan umat Islam insyaallah

Bahaya Dan Dampak Dari Kurangya Pendidikan Kepada Anak- Anak

11-03-2015

Pertanyaan 162787

Ibuku adalah sosok yang kurang memiliki kasih sayang dan kurang memahami dalam hal-hal metode pendidikan anak, dan semenjak kami kecil beliau berinteraksi kepada kami dengan interaksi yang kering dan tidak pernah memandang kami dengan pandangan yang dipenuhi kasih sayang dan sampai kami dewasa kami dibesarkan dengan kondisi seperti ini, dan beliau tidak pernah memposisikan saya sebagai layaknya seorang wanita, dan tidak pernah membimbingku sebagai seorang perempuan tentang tata cara bagaimana berinteraksi dan berbicara kepada sesama orang, dan dalam pandangan saya banyak sekali yang tidak saya jumpai dan saya rasakan dalam kehidupan seorang wanita, dan beliau juga amat sangat kurang memperdulikan kami dalam banyak hal, maka apakah Allah juga akan menghisabnya atas hal tersebut sebagaimana Allah akan mengambil perhitungan terhadap anak yang durhaka kepada ibunya dan tidak berbakti padanya ?? Saya mohon jawabannya...

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Sebagaimana hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang anak terhadap kedua orang tuanya, maka bagi anak-anak hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua orang tua. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ)التحريم/6

“ Wahai orang-orang yang beriman lindungilah jiwa-jiwa kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah para manusia dan bebatuan, yang di atasnya dijaga oleh para malaikat yang sangat kasar lagi kuat yang mereka sama sekali tidak akan bermaksiat kepada Allah dan mereka akan senantiasa melakukan apa yang diperintahkan ”. At Tahrim ayat 6.


وقال النبي صلى الله عليه وسلم : (كُلُّكُمْ رَاعٍ ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَن رَعِيَّتِهِ ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا ..) رواه البخاري (893) ومسلم(1829) 

Dan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : setiap orang dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan bertanggung jawab atas apa yang ia pimpin atau atas rakyatnya, dan seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia bertanggung jawab atas kepemimpinannya, dan seorang Istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab akan kepemimpinannya.... Hadits Riwayat Al Buhkari ( 893 ) dan Muslim ( 1829 ).

وقال النبي صلى الله عليه وسلم : (مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ) رواه مسلم(142) 

Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : Tidaklah seorang hamba yang Allah mengembankan amanah kepadanya untuk menjadi pemimpin atas rakyatnya, lalu dia meninggal dunia pada hari kematiannya sedang saat itu dia sedang berbuat culas atau menipu rakyatnya, melainkan Allah akan mengharamkannya dari surga Hadits Riwayat Muslim ( 142 ).

Dari sini kita bisa memahami : bahwa sesungguhnya bagi anak-anak terdapat hak-hak atas orang tuanya yang harus mereka penuhi, dan hak-hak tersebut amatlah banyak diantaranya adalah:

1-Bagus dan tepat dalam memilihkan suami untuk istrinya, dan istri untuk suaminya, maka seorang lelaki hendaklah memilih seorang perempuan yang sesuai dan ideal untuk menjadi seorang ibu dari anak-anaknya dimasa mendatang, dan seorang perempuan hendaklah memilih seorang lelaki yang sesuai dan ideal untuk menjadi seorang ayah dari anak-anaknya kelak dimasa mendatang.

2-Memberikan nama kepada anak dengan nama yang baik, merawatnya dan memenuhi segala kebutuhannya yang primer seperti ; makan dan minum, pakaian dan tempat tinggal sesuai dengan kemampuan dan kelapangan hidup dengan tanpa berlebihan dan hura-hura.

3-Dan diantara hak-hak terpenting bagi seorang anak atas ayahnya adalah : membimbing mereka dengan pendidikan yang baik dan benar, mengarahkan mereka agar berperilaku dan berakhlak yang baik, gemar melaksanakan perintah-perintah agama sesuai dengan apa yang diridloi oleh Allah, dan senantiasa memberikan pendampingan kepada mereka terhadap urusan-urusan dunia mereka dengan menyediakan bagi mereka kehidupan yang layak, baik lagi mulya, dan sungguh pada point ini banyak para ayah yang lalai akan hak-hak anak yang pada akhirnya ia memetik hasil dari kelalaiannya yaitu perilaku durhaka dan berperangai buruk terhadap orang tua.

Imam Ibnu al Qoyyim Rahimahullah berkata :

“Dan barangsiapa yang teledor dalam mendidik anaknya dari hal-hal yang bermanfaat dan membiarkannya begitu saja tanpa arahan, maka sungguh sang ayah telah memper-lakukan buruk bagi anaknya pada puncak keburukan, dan kebanyakan timbulnya keburukan yang terjadi pada anak-anak dipengaruhi oleh perilaku sang ayah dengan mengabaikan mereka dan tidak mengajarkan pada mereka kewajiban-kewajiban dan sunnah-sunnah agama; bahkan mereka menelantarkan anak-anak kecil. Hingga ungkapan beliau : “Dan berapa banyak para orang tua yang menjadikan anak-anak mereka sengsara dan mencabik-cabik hati dan perasaannya di dunia dan akhirat dengan mengabaikannya dan lalai dalam mengajarkannya adab, bahkan memiliki andil yang besar dalam melampiaskan syahwatnya, pada saat yang sama sang ayah mengatakan bahwa dia telah memulyakan anak-anaknya padahal telah menghinakannya, mengatakan menyayanginya padahal telah berbuat dzalim padanya maka dia telah kehilangan manfaat dari anak-anaknya dan telah lenyap dari sang anak bagian terpenting dari hidupnya dunia dan akhirat, oleh sebab itu aku banyak menjumpai kerusakan yang terjadi pada anak-anak pada umumnya penyebabnya ditimbulkan dari sikap sang ayah”.

Diambil dari kitab : “ Tuhfatul Maudud Biahkamil Maulud ” halaman ( 229,242 ).

Dan perlu untuk diketahui sesungguhnya kurangnya kepedulian baik ayah maupun ibu dalam mendidik putera-puterinya bukan berarti diperkenankan bagi seorang anak untuk tidak berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat buruk kepada keduanya, bahkan sebuah kewajiban bagi seorang anak untuk berbakti kepada keduanya dan memaafkan segala kesalahan-kesalahan keduanya kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

(وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا)

“Dan hendaklah bagi seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tua ”. Allah Ta’ala juga berfirman pada ayat yang lain :

(وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا)

“Dan apabila kedua orang tua memaksamu untuk mempersekutukanku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan baik ”. Surat  luqman/15.

Dan sebagai tambahan wawasan seputar hak-hak anak atas orang tuanya silahkan merujuk kepada jawaban soal nomer ( 20064 ).

Wallahu A’lam.

Pendidikan Pendidikan Anak
tampilan di situs islamqa.info